Pertambahan
penduduk adalah pertambahan populasi manusia dan dapat dihitung dengan
menggunakan pengukurun "per waktu unit". Ini berarti bahwa
pertumbuhan mencangkup :
1.
kemajuan
lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan, dan lain-lain.
2.
kemajuan
batiniah seperti pendidikan, rasa aman, rasa keadilan, rasa sehat .
3.
kemajuan
yang meliputi seluruh rakyat sebagaimana tercermin dalam perbaikan hidup
berkeadilan sosial.
Karena
luasnya ruang lingkup pertumbuhan, maka pencapaiannya dilakukan secara bertahap
tetapi simultan. Pada tiap-tiap tahap diharapkan dapat dicapai keselarasan
dalam kemajuan lahiriah dan batiniah yang merata mencangkup seluruh rakyat,
dengan kadar keadilan sosial yang meningkat. Namun pertambahan penduduk
berjalan terus-menerus, sehingga diperlukan pengendalian agar berada dalam
keseimbangan dengan lingkungan alam. Untuk mencapai keseimbaangan itu
diperlukan perencanaan yang sistematis dan konsisten. Maka apakah sistem
Keluarga Berencana (KB) yang dikembangkan pemerintah telah memenuhi kebutuhan
dan prinip-prinsip pengendalian
LATAR
BELAKANG MASALAH
Ketidakseimbangan
antara pertambahan penduduk dan peningkatan produksi pangan akan memengaruhi
kualitas hidup manusia. Usaha meningkatkan kualitas hidup manusia makin berat
apabila jumlah penduduknya besar. Pertambahan penduduk yang tinggi dapat
menghambat upaya untuk meningkatkan kemakmuran suatu negara. Apabila suatu
negara memiliki pendapatan kecil dan jumlah penduduk banyak, pendapatan per
kapita akan rendah. Hal itu menunjukkan bahwa taraf kehidupan ekonomi
masyarakat rendah.
Keterkaitan
keseimbangan lingkungan dan kelestarian terhadap Peningkatan jumlah penduduk
diikuti dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Hal itu menyebabkan
kebutuhan akan barang,jasa, dan tempat tinggal meningkat tajam dan menuntut
tambahan sarana dan prasarana untuk melayani keperluan masyarakat. Akan tetapi,
alam memiliki daya dukung lingkungan yang terbatas. Kebutuhan yang
terus-menerus meningkat tersebut pada gilirannya akan menyebabkan penggunaan
sumber daya alam sulit dikontrol. Pengurasan sumber daya alam yang tidak
terkendali tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Penyebab
pertambahan penduduk ada 2,Yaitu:
1.
Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka
kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per
tahun. Ini adalah penyebab alami pertambahan penduduk.
2.
Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi.
Ini termasuk Penyebab non-alami pertambahan penduduk.
Aktivitas
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada
lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka
kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan
dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang,
didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai
jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas
seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan
kerusakan ekosistem.Adapun faktor-faktor lain yang merusak lingkungan
hidup,yang akan dijelaskan di bawah ini.
ISI
Pertambahan
penduduk di indonesia sangat berpengaruh bagi masyarakat di indonesia dan
sangat berpengaruh terhadap Keseimbangan Lingkungan dan Kelestarian Alam.
1.
Ketersediaan Air Bersih
Air
merupakan sumber kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri atas
air. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya
bagi manusia. Selain minum, air juga diperlukan untuk menjaga kebersihan
pakaian, badan, dan lingkungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan temak juga memerlukan
air, begitu pula pemrosesan barang-barang produksi maupun industri.
Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan air. Pada
umumnya, kebutuhan air diperkotaan dipenuhi oleh PAM (Perusahaan Air Minum)
yang mengalirkan air sampai ke rumah-rumah penduduk. Akan tetapi, makin
padatnya penduduk menyebabkan daerah peresapan air hujan makin berkurang.
Padahal,
kebutuhan air dari PAM banyak yang diambil dari air bawah tanah. Oleh karena
itu, makin padat jumlah penduduk menyebabkan penipisan persediaan 'air' bawah
tanah yang -dapat diambil oleh PAM.Sebagai contoh, pembuatan lantai semen,
betonisasi pada seluruh halaman, dan pengaspalan jalan raya maupun menutup
seluruh lapisan tanah menyebabkan tidak terjadi peresapan air. Akibatnya, air
hujan terus mengalir ke sungai dan kembali ke laut.
2.
Ketersediaan Pangan
Untuk
bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah
populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak.
Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya
produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk
dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian
di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat
perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung
dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan
meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
Thomas
Robert Maltus seorang
sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang berjudul Essay on The
Principle of Population.Maltus menyimpulkan bahwa pertambahan
penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi pangan mengikuti
deret hitung.Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin tinggi
pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan perlu
digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada
fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit seperti busung lapar, anemia,
dan beri-beri.
Akibatnya,
produksi pertanian akan menurun sehingga bahan pangan harus di impor. Apabila
harga bahan pangan impor tidak terjangkau oleh masyarakat dapat terjadi bencana
kelaparan. Untuk memenuhi kebutuhan primer (termasuk pangan), pemerintah telah
menerapkan usaha untuk melaksanakan swasembada bahan pangan. Usaha konkret yang
telah dilakukan, yaitu
1. ekstensifikasi
pertanian dengan cara membuka lahan baru yang masih memungkinkan;
2. meningkatkan
teknologi pertanian, perikanan, dan peternakan;
3. meningkatkan
persediaan bahan makanan;
4. mengubah sikap dan
cara mengonsumsi makanan, antara lain mengubah agar masyarakat tidak hanya
bergantung pada satu jenis bahan makanan saja;
5. Diversifikasi tanaman
dan lahan pertanian.
Catatan:Diversifikasi
berarti penganekaragaman tanaman dan lahan untuk membudidayakannya. Berbagai
jenis tanaman pangan perlu dibudidayakan. Berbagai macam lahan juga perlu
dimanfaatkan untuk pembudidayaan tanaman yang sesuai.
3.
Ketersediaan Lahan
Kepadatan
penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk
tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan
sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana
dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk
membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian.
Pesatnya
pertambahan penduduk mengakibatkan makin besar kepadatan penduduk. Jumlah
penduduk yang bertambah dengan luas lahan tetap menyebabkan peningkatan
kepadatan penduduk. Akibatnya, makin besar perbandingan antara jumlah penduduk
dan luas lahan. Pada akhirnya, lahan untuk perumahan makin sulit didapat.
Itulah sebabnya di kota-kota besar yang sangat padat penduduknya, kita lihat
banyak yang mendirikan bangunan tidak resmi, bahkan ada pula yang membuat
tempat tinggal sementara dari plastik atau dari karton di pinggir sungai atau
di bawah kolong jembatan.
4.
Ketersediaan Udara Bersih
Manusia
dan makhluk hidup memerlukan udara sehat, yaitu udara yang tidak mengandung un
sur pencemar, misalnya gas karbon monoksida dan karbon dioksida yang jumlahnya
melebihi normal. Gas yang diambil dari udara buruk pernapasan makhluk hidup
adalah oksigen. Gas tersebut merupakan hasil proses fotosintesis tumbuhan
hijau. Oleh karena itu, diperlukan pelestarian tumbuhan hijau melalui
penghijauan dan reboisasi untuk membersihkan udara.
Udara
bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih
banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin
banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan
kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin,
solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi.
Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida
nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan
akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
Jadi
dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen
semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar
mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan,
pepohonan berfungsi sebagai hutankota untuk menurunkan tingkat pencemaran
udara.
5.
Pencemaran Lingkungan
Peningkatan
jumlah penduduk diikuti dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Hal itu
menyebabkan kebutuhan akan barang,jasa, dan tempat tinggal meningkat tajam dan
menuntut tambahan sarana dan prasarana untuk melayani keperluan masyarakat.
Akan tetapi, alam memiliki daya dukung lingkungan yang terbatas.
Aktivitas
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada
lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka
kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan
dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan.Apabila tidak dilakukan dengan benar,
aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak
terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah
longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan
tersebut.
Di
daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali
sampahdibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya
timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga
jumlah kendaraan bermotor meningkat.Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat
mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.
6.
Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia terhadap Pendidikan
Pendidikan
merupakan usaha mencerdaskan manusia sehingga mampu meningkatkan
produktivitasnya untuk menghasilkan barang dan jasa. Kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan akan terus meningkat apabila jumlah penduduk usia muda
terus bertambah. Kemampuan menyediakan sarana dan prasarana untuk pelayanan
masyarakat termasuk pendidikan makin kecil. Apabila suatu negara tidak mampu
mencukupi dan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, banyak anak yang
tidak tertampung di sekolah-sekolah. Pada gilirannya. ringkar pendidikan
sebagian masyarakat tetap rendah. Rendahnya tingkat pendidikan memengaruhi
produktivitas dalam rnenghasilkan barang dan jasa.
Kemampuan
menyediakan sarana dan prasarana untuk pelayanan masyarakat termasuk pendidikan
makin kecil. Apabila suatu negara tidak mampu mencukupi dan menyediakan sarana
dan prasarana pendidikan, banyak anak yang tidak tertampung di sekolah-sekolah.
Pada gilirannya. ringkar pendidikan sebagian masyarakat tetap rendah. Rendahnya
tingkat pendidikan memengaruhi produktivitas dalam rnenghasilkan barang dan
jasa.
KTT
Bumi yang diselenggarakan di Rio De Janeiro (Brasil) pada bulan Juni
1992 yang lalu, merupakan bentuk kepedulian negara maju dan negara
berkembang ferhadap pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup dunia. KTT
tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 kepala negara di dunia. Negara-negara
industri diharapkan lebih bertanggung jawab dan mampu membiayai usaha perbaikan
lingkungan hidup. Hal itu disebabkan konsumsi energi di negara industri jauh
lebih besar dibandingkan dengan negara yang sedang berkembang.
Negara
berkembang dan negara miskin dengan segala keterbatasannya berusaha untuk
mengendalikan akibat yang ditimbulkan oleh penggunaan sumber daya alam. Akan
tetapi, jumlah penduduk, yang bertambah pesat makin meningkatkan pemanfaatan
sumber daya alam Sementara itu, rendahnya pendidikan penduduk di negara
berkembang juga menjadi kendala dalam usaha pengelolaan dan pengendalian
lingkungan hidup. Keadaan ini makin mendorong rusaknya lingkungan hidup.
UPAYA PENANGGULANGAN
Dari contoh diatas,dapat kita lihat
bahwa Keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam sangat berpengaruh bagi
kehidupan manusia,mulai dari ketersediaan air bersih sampai pengaruh kepadatan
populasi manusia terhadap pendidikan manusia,maka dari itu kita harus mencegah
terjadinya keseimbangan yang berat sebelah ini,yaitu dengan cara:
1. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah
dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu
dilakukan antara lain :
1.
Penebangan pohon dan penanaman
kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga hutan tetap lestari.
2.
Memperketat pengawasan terhadap
penebangan-penebangan liar, dan memberikan hukuman yang berat kepada mereka
yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3.
Penebangan pohon harus dilakukan
secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan tua agar
pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur kembali.
4.
Melakukan reboisasi (penanaman hutan
kembali) pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi
kembali hutan-hutan yang telah rusak.
5.
Memperluas hutan lindung, taman
nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan sebagai pengatur air, pencegah
erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna dapat tetap
terpelihara dan lestari.
2. Bidang Pertanian
Mengubah sistem pertanian
berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah,
perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian penggunaan pestisida dapat dihindarkan.
Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian penggunaan pestisida dapat dihindarkan.
3. Bidang Industri
Limbah-limbah industri yang
akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus dinetralkan terlebih dahulu
sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari bahan-bahan pencemar.
Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri.
Untuk mengurangi pencemaran
udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari pembakaran yang
menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO2 (karbon dioksida), diwajibkan
melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami
lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
Mengurangi pemakaian bahan
bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti
energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari, dan
sebagainya.
Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang
bekas yang tidak terpakai seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan
sebagainya. Dengan demikian selain memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan
bahan baku yang biasanya diambil dari alam dapat dikurangi.seperti:
1.
Menciptakan teknologi yang hemat bahan
bakar, dan ramah lingkungan.
2.
Menetapkan kawasan-kawasan industri yang
jauh dari permukiman penduduk.
4. Bidang Perairan
1.
Melarang pembuangan limbah rumah tangga,
sampah-sampah, dan benda-benda lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan
laut bukan tempat pembuangan sampah.
2.
Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk
penggalian pasir di laut sehingga tidak merusak lingkungan perairan laut
sekitarnya.
3.
Pengambilan karang di laut yang menjadi
tempat berkembang biak ikan-ikan harus dilarang.
4.
Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan
di sungai/laut seperti larangan penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di
laut yang dapat menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.
5. Flora dan Fauna
Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna
langka, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain :
1.
Menghukum yang seberat-beratnya sesuai
dengan undang-undang bagi mereka yang mengambil flora dan memburu fauna yang
dilindungi.
2.
Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora
dan fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan
lain-lain.
6. Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat
bagi pelanggar-pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.
Untuk itu marilah kita lestarikan lingungan ini karena
manusia adalah makhluk hidup yang bisa mengatur agar lingkungan ini bisa
seimbang,dari penjelasan diatas dapat diambil kita ketahui bahwa ada solusi untuk
mengatasinya
berikut solusinya
SOLUSI:
1 Adanya Penanaman Kembali hutan yang diubah menjadi
lahan perkotaan agar terbebas dari Pencemaran udara.
2 Jangan membuang sumber daya alam secara sia-sia dan
gunakanlah dengan bijak dan sesuai keperluan dan kecukupannya.
3 Kurangi Lahan perindustrian dan lahan perumahan yang
sebenarnya ingin dibuat namun tidak jadi dibuat karena masalah biaya dan
masalah lainnya.
4 Adanya Pembudidayaan Tanaman dengan membudidayakan
tanaman di tempat lahan yang tersedia.
5 Adanya Penanaman pepohonan untuk menurunkan tingkat
pencemaran udara.
6 Menggalakan Produksi pangan sehingga bisa mencegah
terjadinya orang yang busung lapar dan kurang gizi.
7 Kurangi lahan perindustrian dan usahakan agar tidak
mencemari lingkungan.
8 Adanya sistem KB untuk mengurangi angka kelahiran
dengan motto dua anak lebih baik.
KESIMPULAN
Kepadatan penduduk dengan
kecepatan pertumbuhannya dapat menekan sumber daya alam, eksploitasi lingkungan
semakin tinggi, kesejahteraan masyarakat semakin rendah, menimbulkan masalah
kemiskinan.
Konsep kebijaksanaan
wawasan lingkungan, dapat ditegak apabila, penekanan terhadap pertumbuhan
perataan penduduk, pengawasan terhadap aktivitas industri peningkatan
pertumbuhan ekonomi peningkatan sumber daya manusia, maka kemampuan untuk
mengangkat sumber daya alam
semua jalan pasti ad solusinya maka dari itu kita harus menjaga lingkungan dan juga bumin ini,agar tetap terjaga dari manusia yang ingin merusak lingkungan
semua jalan pasti ad solusinya maka dari itu kita harus menjaga lingkungan dan juga bumin ini,agar tetap terjaga dari manusia yang ingin merusak lingkungan
sumber:
http://tirtarimba.blogspot.com/2012/05/kependudukan-dan-lingkungan-hidup.html